Rabu, 11 Juni 2014

kenyamanan krl wanita

TEMPO.CO, Bogor--Penarikan Kereta Rel Listrik (KRL) Khusus Wanita jurusan Bogor-Jakarta Kota oleh manajemen PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (KCJ) dikeluhkan masyarakat pengguna KRL tersebut. Pasalnya dengan dengan dihapusnya KRL Khusus Wanita, maka kenyamanan tidak lagi terjamin.

Irene Saudale, 24 tahun, salah seorang pengguna KRL Khusus wanita mengatakan, hampir sebagian besar penumpang wanita asal Bogor sudah kecewa dengan penghapusan rangkian KRL Kusus itu. "Padahal kami (perempuan) sudah merasa nyaman dan aman dengan adanya KRL Khusus Wanita," ujar dia.

Karena, meski dalam satu rangkaian KRL itu sudah penuh, namun dirinya masih mengaku tetap nyaman karena tidak harus berdesak-desakan dengan penumpang penumpang laki-laki. ?Rasa aman dan tidak takut menjadi korban pelecehan itu sudah pasti, meski gerbongnya penuh,? ungkap wanita yang bekerja salah satu kantor kawasan Kuningan, Jakarta.

Penumpang lainya Yanti, 32, karyawan yang tinggal di Villa Bogor Indah, Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor, mengaku kecewa jika rangkaian Kusus Wanita dihapuskan meski, masih ada gerbong kusus untuk wanita, "Tiap hari jika saya berangkat kerja sengaja memilih KRL khusus wanita, karena saya punya pengalaman sempat dilecehkan saat naik gerbong commuterline yang biasa," katanya.

Ia mengungkapkan, KRL tersebut hanya satu rangkaian, dan tidak ada salahnya juka dipertahankan. Karena cukup membantu dan membuat nyaman penumpang wanita, ?kurang enak aja saat saya naik rangkaian KRL commuterline, khsususnya saat jam padat," tandasnya.

Menurutnya meski setiap KRL Commuterline yang ada sekarang disediakan empat gerbong khusus wanita, namun selalu penuh dan tidak nyaman. "Saya tidak nyaman kalau didalam gerbong KRL Khusus Wanita," kata dia.

Kepala Stasiun Bogor Iwan Ryanto, mengaku tidak berwenang menjawab dan mengomtari hal itu, karena keputusan tersebut merupakan kebijakan PT KCJ yang menghapus satu-satunya rangkaian KRL Khusus Wanita relasi Bogor-Jakarta. "Mungkin bisa tanyakan langsung ke pihak manajelen PT KCJ, karena kami hanya menjalankan pelayanan di Stasiun Bogor yang hanya menjual tiket saja," ucapnya.

Bahkan pihaknya pun tidak mengetahui berapa jumlah penumpang wanita asal Bogor yang naik KRL khusus wanita, "Kami hanya menjual tiket tanpa memperhatikan mereka naik Commuterline biasa atau khusus wanita," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar