![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBmsQKEEfOh3Y028XL0cPr8iXoAUC8UML3vGxxP3ZG1W6qBtEsZsh53EqqEEbahKipfy_zsL8llgBRlIwQsbDjZI1E_QGTTa6PN6qTkJHXXBycuc8ycyF3uTnFiqyuSg0e6gpeXKX4p20/s1600/camera.jpg)
Produk dari grey market pasar abu-abu) tidak melalui jalan
distribusi seperti ini, tapi melalui jalan lain, misalnya mengimpor langsung
dari penjual atau pabrik yang berlokasi di luar negeri.
Kualitas produknya biasanya sama. Hanya saja, mungkin ada
beberapa perbedaan seperti aksesoris, bahasa, kelengkapan. Ada yang nama
produknya berbeda, misalnya di Jepang, Canon 650D dinamai KISS X7i, di Amerika
namanya Rebel T5i.
Yang paling penting bagi pembeli adalah pelayanan purna jual
seperti garansi. Biaya servis jika kamera rusak menjadi lebih mahal dan lambat
daripada produk yang dijual secara resmi. Dalam beberapa kasus, pusat servis
resmi dapat menolak untuk melakukan pelayanan terhadap produk yang dibeli dari
grey market.
Produk grey market, bukan barang palsu. Perbedaannya, produk
palsu memiliki komponen elektronik yang berbeda di dalamnya yang kualitasnya
lebih rendah, sehingga cepat rusak atau kinerjanya lebih rendah daripada produk
asli. Berhati-hatilah dan jangan tergiur dengan harga barang palsu yang terlalu
rendah dan tidak masuk akal.
Ada satu istilah lagi yaitu produk black market (pasar
gelap), biasanya ini mengacu pada produk yang diperoleh dengan cara yang tidak
legal, misalnya barang selundupan atau pencurian.
Yang merupakan daya tarik terbesar produk dari grey market
adalah harganya yang lebih murah yaitu sekitar 10%-30%. Produk yang dibeli
melalui jalur seperti ini cenderung lebih murah karena tidak melalui jalur
distribusi bertingkat (dimana setiap tingkatnya pedagang mengambil keuntungan).
Harga produk resmi menjadi lebih tinggi juga karena adanya biaya operasi,
iklan, tenaga kerja, sewa, dan sebagainya.
Selain itu, distributor di negara lain memiliki kebijakan
harga produk yang berbeda-beda. Misalnya di Amerika Serikat dan Jepang sering
ada promosi harga besar-besaran setiap musim tertentu, atau saat melakukan cuci
gudang produk lama setelah produk baru dirilis.
Menjual produk dengan jalur impor langsung merupakan hal
yang lumrah dan cukup banyak dilakukan oleh penjual dan toko kamera. Ada
beberapa alasan yang membuat mereka menjual dengan jalur ini. Misalnya
distributor resmi tidak memenuhi permintaan produk, ataupun ingin meraih
keuntungan dalam persaingan harga dengan toko-toko yang ada.
Sebenarnya bukan menjadi masalah kalau toko menjual dengan
jalur ini, asal toko jujur kepada pembeli tentang garansi dan asal produk
tersebut. Masalahnya, seringkali ada penjual yang tidak jujur, misalnya mengaku
bahwa produk tersebut bergaransi resmi, padahal kartu garansinya tiruan.
Setelah di periksa serial nomornya, ternyata produk tersebut tidak terdaftar.
Jika membeli produk dari grey market, biasanya tidak ada
garansinya, atau waktu berlakunya bervariasi, dari 1 bulan ke 1 tahun. Jika
produknya rusak, biasanya dikembalikan ke toko dan toko akan mencoba
memperbaikinya.
Jika penjualan toko tersebut cukup besar, biasanya toko
memiliki teknisi khusus. Jika tidak, toko akan mengurusnya ke tempat servis
lainnya, termasuk tempat servis resmi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar